Pengadilan Rusia pada Selasa memutuskan seorang aktivis bersalah atas perannya dalam protes massal pada malam pelantikan Presiden Vladimir Putin tahun lalu dan memutuskan bahwa ia harus menjalani perawatan di rumah sakit jiwa.
Pengadilan juga menemukan aktivis Mikahil Kosenko bersalah menggunakan kekerasan terhadap polisi anti huru hara tetapi memutuskan bahwa karena penyakit mental dia tidak bertanggung jawab atas tindakannya.
“Pengadilan memutuskan bahwa Kosenko menjalani perawatan medis wajib,” kata pengacaranya Valery Shukhardin kepada AFP, dalam keputusan yang mengingatkan pada psikiatri hukuman era Soviet.
Kosenko telah didiagnosis dengan bentuk skizofrenia ringan yang diobati dengan obat-obatan.
Dia adalah satu dari selusin aktivis yang dituduh melakukan kekacauan massal ketika protes oposisi damai tiba-tiba berubah menjadi kekerasan pada 6 Mei tahun lalu.
Setelah putusan diumumkan, beberapa lusin pendukung yang berunjuk rasa di luar pengadilan Moskow meneriakkan “Malu” dan “Kebebasan”, kata seorang koresponden AFP.