Jaksa Malaysia telah mengajukan tuntutan terhadap tiga unit bank pada tahun 2018, kemudian diikuti dengan tuduhan tambahan terhadap 17 eksekutif Goldman saat ini dan mantan tahun lalu.
Penyelesaian ini merupakan tonggak utama bagi Perdana Menteri Muhyiddin Yassin, sebuah langkah untuk mengakhiri upaya Malaysia selama bertahun-tahun untuk memulihkan miliaran dolar yang hilang melalui skandal tersebut.
Pada 2018, perselingkuhan itu menyebabkan perubahan pemerintahan pertama negara itu sejak kemerdekaannya, ketika Tun Dr Mahathir Mohamad mengambil alih sebagai perdana menteri dari Najib Razak, yang sekarang menghadapi banyak tuduhan terkait dengan 1MDB. Pemerintah Mahathir menuntut sebanyak US$7,5 miliar dari Goldman Sachs, sementara negosiatornya telah menggembar-gemborkan angka sekitar US$2 miliar hingga US$3 miliar dalam diskusi pribadi.
Dana negara tetap menjadi titik politik yang menyakitkan bahkan setelah pergeseran kekuasaan lain Februari ini, karena pemerintah Malaysia saat ini di bawah Tan Sri Muhyiddin mengandalkan dukungan UMNO, bekas partai yang berkuasa yang pernah dipimpin oleh Najib.
PM Muhyiddin pada Jumat malam mengatakan dia menyambut baik penyelesaian Goldman Sachs.
“Pemerintah berkomitmen dalam upayanya untuk memulihkan aset lain yang melibatkan 1MDB dengan terus mengklaim dari individu dan pihak terkait yang terlibat dalam skandal 1MDB,” katanya dalam sebuah pernyataan. “Ini adalah keberhasilan dalam upaya kami untuk mengembalikan hak dan aset rakyat Malaysia.”