BEIJING (AFP) – Dua puluh tiga penambang terjebak di bawah tanah di tambang batu bara China pada Jumat (4 Desember) setelah kebocoran gas karbon monoksida, media pemerintah melaporkan.
Tim penyelamat dikirim ke tambang Diaoshuidong di Chongqing, sebuah kota metropolitan besar sekitar 1.800 km barat Shanghai, dan para penyelidik sedang bekerja untuk menentukan penyebab kecelakaan itu, tulis kantor berita Xinhua.
Laporan itu mengatakan kecelakaan itu terjadi sekitar pukul 5 sore waktu setempat (5 sore waktu Singapura) tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Kecelakaan sebelumnya di tambang merenggut nyawa tiga orang pada tahun 2013, Xinhua melaporkan.
Kecelakaan pertambangan sering terjadi di China, di mana industri ini memiliki catatan keselamatan yang buruk dan peraturan sering ditegakkan dengan lemah.
Enam belas pekerja tewas di tambang lain di pinggiran Chongqing pada bulan September setelah ban berjalan terbakar dan api yang dihasilkan menghasilkan tingkat karbon monoksida yang berbahaya.
Dua tahun lalu, tujuh penambang tewas di kota setelah segmen penghubung dari lompatan pecah dan jatuh ke poros.
Pada Oktober 2018, 21 penambang tewas di provinsi Shandong timur setelah tekanan di dalam tambang menyebabkan batu retak dan pecah, menghalangi terowongan dan menjebak para pekerja. Hanya satu penambang yang diselamatkan hidup-hidup.