PUTRAJAYA (THE STAR/ASIA NEWS NETWORK) – Status pembatasan kontrol gerakan yang dikenal sebagai perintah kontrol gerakan bersyarat (CMCO) yang diberlakukan di beberapa negara bagian Malaysia akan diumumkan pada hari Sabtu (5 Desember).
Konferensi pers yang dijadwalkan oleh Menteri Senior Ismail Sabri Yaakob pada hari Jumat ditangguhkan pada jam kesebelas.
Masyarakat telah mengantisipasi pengumuman oleh Datuk Seri Ismail Sabri tentang apakah CMCO akan dicabut atau diperpanjang.
Ini terjadi ketika jumlah infeksi Covid-19 di Malaysia mencapai angka 70.000 setelah Kementerian Kesehatan mengkonfirmasi 1.141 kasus baru lainnya di negara itu pada hari Jumat.
Namun, tidak ada korban jiwa yang tercatat pada hari Jumat, menjaga jumlah korban tewas di 376.
CMCO untuk semua negara bagian kecuali Kedah, Melaka, Terengganu dan Johor akan berakhir pada hari Minggu.
Ajudan Ismail Sabri mengatakan menteri tidak dapat memberikan konferensi media, karena ia harus menghadiri pertemuan berturut-turut.
“Dia menghadiri pertemuan kabinet di pagi hari, diikuti oleh pertemuan Dewan Keamanan Nasional (NSC) dan pertemuan lain setelah itu. Kami harus menjadwal ulang konferensi pers,” kata ajudan itu saat dihubungi.
Rapat kabinet diadakan pada hari Jumat selama pertemuan Parlemen, bukan slot biasanya pada hari Rabu.
Ismail Sabri telah memberikan pembaruan harian tentang hal-hal yang tidak terkait dengan kesehatan yang berkaitan dengan pandemi Covid-19 sejak Maret.
Selama briefing medianya, ia juga akan mengumumkan keputusan NSC untuk memberlakukan CMCO atau enhanced movement control order (EMCO) di negara bagian atau daerah tertentu.
CMCO untuk Kuala Lumpur, Selangor dan Putrajaya telah ada selama hampir dua bulan, sejak 14 Oktober.