PETALING JAYA (THE STAR/ASIA NEWS NETWORK) – Sebanyak 2.897 orang di Malaysia akan dibawa ke pengadilan mulai Senin (26 Juli) karena gagal melakukan tes Covid-19 kedua pada Hari ke-13 karantina rumah mereka.
Menteri Senior Ismail Sabri Yaakob mengatakan polisi akan mulai menangkap dan menuntut mereka di pengadilan karena gagal mematuhi kondisi ini.
“Mereka yang terlibat diperintahkan untuk menghubungi fasilitas kesehatan kabupaten terdekat untuk melakukan tes kedua,” katanya dalam sebuah pernyataan pada Sabtu (25 Juli).
Datuk Seri Ismail Savru mengatakan 9.600 orang masih ditempatkan di bawah karantina rumah wajib.
“Polisi dan petugas kesehatan akan melakukan pemeriksaan di tempat untuk memastikan mereka mematuhi protokol keselamatan,” katanya.
Mulai Jumat (24 Juli), mereka yang kembali dari luar negeri, termasuk ekspatriat, akan ditempatkan di pusat karantina yang ditunjuk, dan mereka harus menanggung biaya boarding dan tes Covid-19.
“Keputusan untuk membuka kembali pusat karantina dibuat karena meningkatnya jumlah kasus impor, dan kegagalan untuk mematuhi protokol keselamatan yang mengarah pada peningkatan risiko penularan Covid-19,” katanya.
Dia menambahkan bahwa pada hari Jumat, 319 orang yang kembali dari luar negeri ditempatkan di empat stasiun karantina di Kuala Lumpur, Negeri Sembilan, dan Johor.
Mereka telah kembali dari 12 negara, yaitu Indonesia, Singapura, Vietnam, Brunei, Qatar, Pakistan, Arab Saudi, Hong Kong, India, Uni Emirat Arab, China dan Australia.