Beijing (AFP) – Delapan belas penambang dipastikan tewas pada Sabtu (5 Desember) setelah kebocoran karbon monoksida di sebuah tambang batu bara di China barat daya, media pemerintah melaporkan, dengan upaya penyelamatan sedang dilakukan untuk mencapai lima lainnya yang masih terperangkap di bawah tanah.
Dua puluh empat penambang terjebak dalam kecelakaan di tambang Diaoshuidong di kota Chongqing setelah kebocoran gas terjadi pada hari Jumat, penyiar negara CCTV melaporkan.
Pada Sabtu pagi, satu orang yang selamat dan 18 korban telah ditemukan, kata CCTV, mengutip markas komando penyelamatan darurat setempat.
Kecelakaan itu terjadi ketika para pekerja membongkar peralatan pertambangan bawah tanah, CCTV melaporkan. Tambang telah ditutup selama dua bulan sebelumnya.
Penyelidik sedang bekerja untuk menentukan penyebab kecelakaan itu, kata kantor berita resmi Xinhua.
Kecelakaan sebelumnya di tambang merenggut nyawa tiga orang pada tahun 2013, menurut Xinhua.
Kecelakaan pertambangan sering terjadi di China, di mana industri ini memiliki catatan keselamatan yang buruk dan peraturan sering ditegakkan dengan lemah.
Enam belas pekerja tewas di tambang lain di pinggiran Chongqing pada bulan September setelah ban berjalan terbakar dan api yang dihasilkan menghasilkan tingkat karbon monoksida yang berbahaya.
Dua tahun lalu, tujuh penambang tewas di kota setelah segmen penghubung dari lompatan pecah dan jatuh ke poros.
Pada Oktober 2018, 21 penambang tewas di provinsi Shandong timur setelah tekanan di dalam tambang menyebabkan batu retak dan pecah, menghalangi terowongan dan menjebak para pekerja. Hanya satu penambang yang diselamatkan hidup-hidup.