SINGAPURA – Seorang warga Singapura yang telah melakukan perjalanan ke Indonesia di bawah Business Travel Pass adalah salah satu dari 12 kasus Covid-19 impor baru yang diumumkan pada Sabtu (5 Desember).
Dia adalah orang kedua yang diketahui memegang izin seperti itu di sini untuk terinfeksi. Pasien sebelumnya diumumkan pada 9 November setelah kembali dari perjalanan ke Uni Emirat Arab.
Pass ini pertama kali diumumkan oleh Kementerian Kesehatan (MOH) pada 23 September, sebagai bagian dari percontohan untuk eksekutif senior di Singapura dengan tanggung jawab regional atau internasional yang perlu melakukan perjalanan secara teratur untuk tujuan resmi dan bisnis.
Wisatawan dengan pass ini, yang tidak spesifik negara, diharuskan untuk mematuhi rencana perjalanan yang ketat dan terkendali ketika mereka bepergian ke luar negeri untuk bekerja.
Setelah kembali, mereka diberi pilihan untuk melakukan tes Covid-19 sebagai pengganti melayani pemberitahuan tinggal di rumah, dan mengisolasi diri sampai hasil tes keluar.
MOH mengatakan bahwa pasien yang telah melakukan perjalanan ke Indonesia di bawah Business Travel Pass pergi untuk tes Polymerase Chain Reaction (PCR) ketika dia kembali ke Singapura pada 28 November, dan mengisolasi diri sambil menunggu hasil tesnya. Tesnya kembali negatif.
Ketika dia mengalami gejala pada 2 Desember, dia diuji lagi untuk Covid-19 di klinik Dokter Umum. Dia dikonfirmasi memiliki virus corona pada hari Jumat (4 Desember), dan saat ini diisolasi di Pusat Nasional untuk Penyakit Menular.
Sebelum dirawat di rumah sakit, ia pergi bekerja di ASL Shipyard di 19 Pandan Road, tetapi tidak berinteraksi dengan rekan-rekannya.
MOH mencatat bahwa tes serologisnya kembali negatif, yang menunjukkan kemungkinan infeksi saat ini.
Semua kontak dekatnya yang teridentifikasi telah diisolasi dan ditempatkan di karantina, kata Kementerian.
11 kasus impor lainnya telah ditempatkan pada Stay-Home Notice atau diisolasi setibanya di Singapura, kata MOH.
Ada juga satu kasus virus corona yang ditularkan secara lokal. Dia adalah anggota awak Filipina yang tiba dari Filipina dengan kapal Normand Australis, yang berlabuh di Pelabuhan Tuas pada 18 November.
MOH mengatakan dia telah ditempatkan di karantina di fasilitas karantina pemerintah sejak 22 November, setelah melakukan kontak dekat dengan pasien Covid-19 lainnya. Sebelum itu, dia belum turun dari kapal.
Sebelum naik ke kapal, dia mengambil swab pra-keberangkatan Covid-19 pada 2 November yang hasilnya negatif.
Semua 18 anggota awak diusap pada 19 November dan ditempatkan di karantina sebagai tindakan pencegahan.