Grenoble (AFP) – Setidaknya 14 anggota sekelompok turis Inggris yang menginap di sebuah resor di Pegunungan Alpen Prancis telah dites positif Covid-19, kata pejabat setempat pada Jumat (22 Januari), meskipun menunjukkan hasil negatif pada saat kedatangan mereka di negara itu.
Tes lebih lanjut sekarang sedang dilakukan untuk melihat apakah para wisatawan terinfeksi dengan mutasi virus yang menyebar lebih cepat yang diyakini berasal dari Inggris, yang telah menyebabkan kekhawatiran di seluruh Eropa.
Otoritas kesehatan ARS regional mengatakan kepada AFP bahwa semua 26 anggota kelompok itu telah menjalani tes dan 14 sejauh ini positif, dengan hasil lain masih harus masuk.
Mereka telah dikarantina di akomodasi mereka di resor Vallorcine, dekat pusat Chamonix di Pegunungan Alpen Prancis, dengan polisi memastikan isolasi mereka dihormati.
Sejauh ini belum ada yang dirawat di rumah sakit, tambah prefektur setempat.
Upaya substansial pelacakan kontrak juga sedang dilakukan untuk mencegah penyebaran klaster.
Sejauh ini hanya 1 hingga 2 persen kasus virus corona di Prancis diyakini disebabkan oleh varian yang menyebar cepat, tetapi para pejabat khawatir itu dapat secara drastis memperburuk situasi kesehatan.
Penguncian baru “mungkin akan menjadi kebutuhan mutlak” jika penyebaran varian ini meningkat “secara signifikan” di Prancis, Menteri Kesehatan Olivier Veran memperingatkan pada hari Kamis.
Tujuan kunjungan kelompok itu tidak segera jelas. Menurut radio France Bleu, mereka adalah mahasiswa.
Ski Alpine hampir tidak mungkin dilakukan di Prancis saat ini karena lift ski ditutup untuk mencegah penyebaran virus.
Tetapi hotel buka dan kegiatan musim dingin lainnya seperti sepatu salju dan ski lintas alam masih diperbolehkan.