PESHAWAR, Pakistan (AFP) – Sebuah bom menghantam sebuah van polisi yang melindungi tim vaksinasi polio di Pakistan barat laut pada Senin, menewaskan dua orang dan melukai 12 lainnya, kata polisi.
Serangan itu terjadi pada hari ketiga dan terakhir kampanye vaksinasi yang didukung PBB di pinggiran kota Peshawar, kata polisi, menambahkan bahwa seorang polisi termasuk di antara dua orang yang tewas.
Pakistan adalah satu dari hanya tiga negara di dunia di mana polio masih endemik, tetapi upaya untuk membasmi penyakit yang melumpuhkan itu telah dilanda serangan berulang kali terhadap tim kesehatan.
Kelompok-kelompok militan di negara yang bergolak itu telah menolak vaksinasi sebagai plot Barat terhadap Muslim dan melarang tim memberikan tetes polio di beberapa daerah.
“Itu adalah ledakan IED dan targetnya adalah polisi,” kata pejabat senior polisi Najeebur Rehman kepada AFP, menambahkan bahwa bom itu meledak tepat ketika petugas mencapai desa untuk memberikan keamanan kepada tim polio.
Peshawar adalah ibu kota provinsi barat laut Khyber Pakhtunkhwa. Kepala polisi provinsi Nasir Durrani mengkonfirmasi insiden dan jumlah korban tewas.
“Sebagian besar dari mereka yang terluka adalah polisi,” katanya.
Pejabat polisi lainnya Raheel Shah mengatakan kepada AFP bahwa pekerja polio tetap aman dalam serangan itu karena mereka berada di dalam sebuah klinik kesehatan di desa tersebut.
Pihak berwenang mengatakan para ahli penjinak bom menjinakkan perangkat kedua di dekat lokasi ledakan pertama dan telah menghentikan vaksinasi polio di desa Badaber, tempat insiden itu terjadi.
“Bom kedua seberat 5kg bahan peledak telah dijinakkan. Kami telah menangguhkan kampanye untuk sementara waktu,” kata Zahurul Islam, seorang pejabat senior pemerintah di Peshawar kepada AFP.
Islam mengatakan semua yang terluka dalam ledakan itu adalah polisi, menambahkan bahwa total 54 pekerja polio termasuk 24 wanita hadir di dalam klinik.